Bandung
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung kembali memperlihatkan komitmennya terhadap keberhasilan program rehabilitasi dengan menggelar tes urin bagi 50 warga binaan, Selasa (17/09/2024).
Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim kesehatan internal dan berlangsung di poliklinik Lapas, dengan hasil yang menunjukkan bahwa seluruh peserta tes dinyatakan negatif dari narkotika dan zat adiktif lainnya.
Tes urin ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi akhir, tetapi juga menjadi indikator penting dalam mengukur efektivitas program rehabilitasi yang telah berjalan sepanjang tahun.
Melalui tes ini, Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung berharap dapat memperoleh gambaran jelas mengenai progres peserta dalam mengatasi ketergantungan narkoba serta memperkuat komitmen lembaga dalam mendukung pemulihan dan reintegrasi sosial bagi seluruh warga binaan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa setiap warga binaan yang mengikuti program rehabilitasi mendapatkan kesempatan yang adil untuk sembuh dan kembali ke masyarakat dalam kondisi yang lebih baik,” ujar Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung, Yekti Apriyanti.
“Kami yakin bahwa keberhasilan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi individu maupun komunitas secara keseluruhan.”
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung berkomitmen untuk terus melaksanakan program rehabilitasi yang efektif dan berkelanjutan, serta mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan.
Melalui evaluasi yang mendalam dan komprehensif, diharapkan seluruh peserta dapat menghadapi masa depan dengan penuh harapan dan peluang baru.(AVID/rel)