Pengawas Yayasan Daarul Huffaz An-Najah, Yayasan Radja Taruna Islamic Ula dan Yayasan Yuni Syahla Lakukan Pertemuan Penting dengan Prof Dr Nahla Al-Saeedi di Kairo

KAIRO || Bogorkami.id – Pengawas Yayasan Daarul Huffaz An-najah, Pembina Yayasan Radja Taruna Islamic Ula serta Pengawas Yayasan Yuni Syahla, Sentul, Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP mengadakan pertemuan penting bersama Prof. Dr. Nahla Al-Saeedi selaku penasehat Grand Syeikh Al-Azhar bidang Pengembangan Pelajar Asing, yang bertempat di Markaz Tathwir (Pusat Pengembangan Pelajar dan Mahasiswa Asing Al-Azhar), pada Sabtu (26/8/23).

Direktur Markaz Tathwir yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ulum Islamiyah di Universitas Al-Azhar tersebut menyambut secara langsung dan menerima dengan sangat antusias kunjungan Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP yang membawa misi khusus terkait dengan tawaran kerja sama antara Yayasan Daarul Huffaz An-najah dan Yayasan Radja Taruna Islamic Ula serta Yayasan Yuni Syahla Boarding School, Sentul,  dan Universitas Al-Azhar Mesir.

“Selamat datang di rumah kedua kalian, K
kami sangat senang dengan adanya kunjungan ini, dan berharap kunjungan ini memberikan dampak yang baik dan signifikan untuk kemaslahatan anak-anak kami dari Indonesia yang ingin belajar di Al-Azhar. Kami selalu terbuka dengan tawaran dan bentuk kerjasama yang mampu memberikan dampak positif untuk mengembangkan syiar dan misi dakwah yang dimiliki Al-Azhar,” ujar Prof. Dr. Nahla Al-Saeedi membuka perbincangan pada kesempatan kali ini.

Prof. Dr. Nahlah Sha’idi yang pernah terpilih dalam daftar 50 perempuan paling berpengaruh di Mesir  yang dilaksanakn oleh forum pendiri 50 Perempuan Berpengaruh, penelitian majalah ekonomi “Amwalul Ghad” dan sejumlah lembaga riset ekonomi ini merespon dengan penuh haru dan terima kasih yang sangat besar atas kepeduliaan yang diberikan untuk Al-Azhar Mesir.

“Step by step, kita akan berproses bersama, kami siap membantu segala hal yang nanti diperlukan. Kami berharap kunjungan ini menjadi langkah pertama yang bagus untuk ke depannya.Terlebih ternyata saya dan Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP mempunyai konsenterasi dan pemikiran yang sama terkait pentingnya lembaga pemikiran perempuan, di mana perempuan menjadi tonggak dan pondasi utama sebuah bangsa dalam membangun sebuah peradaban,” paparnya.

“Ini jadi kesempatan yang baik di mana nanti kita bisa melanjutkan ini dalam kerja sama selanjutnya. Terlebih jika nanti apa yang dikatakan oleh Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP terkait keinginan pembuatan wadah bagi santri-santri yang ingin ke ma’had Al-Azhar terealisasi di Indonesia, tentu akan sangat membantu kami dalam manajemen dan pengaturannya, karena banyaknya santri dari Indonesia yang ingin ke ma’had Al-Azhar kadang membuat kami kerepotan,” kata Dr. Nahla mengakhiri penjelasannya dalam kunjungan ini.

Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP selaku pimpinan rombongan dalam kunjungan ini menyampaikan, harapan yang besar agar semakin banyak pondok pesantren di Indonesia yang mempunyai mu’adalah atau persamaan ijazah dengan Universitas Al-Azhar agar semakin banyak lagi santri dari Indonesia yang melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir.

“Kami dari Yayasan Daarul Huffaz An-najah dan Yayasan Radja Taruna Islamic Ula serta  Yayasan Yuni Syahla, Sentul, dalam kunjungan ini selain ingin mengajukan dan memulai proses persamaan dengan universitas Al-Azhar Mesir, kami juga bermaksud menyampaikan bahwa kami sudah menyediakan beberapa hektar tanah wakaf untuk universitas Al-Azhar di Indonesia, agar bisa digunakan oleh Al-Azhar untuk segala kepentingan dan kemaslahatan umat,” tuturnya.

” Dan kami juga bersedia menjadi kolega dan mitra resmi Al-Azhar untuk menyiapkan segala hal yang diperlukan oleh Al-Azhar guna menyebarluaskan misi dakwah yang dimiliki oleh Al-Azhar. Kapan pun kami siap menyambut dan memulai kerja sama ini,” jelas pensiunan Militer TNI Angkatan Darat (AD) pada tahun 2006 ini.

Kunjungan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari Dr. HC. (Purn) Iskandar Ishak S. SOS. MBA. MAP dan yayasan radja taruna islamic ula dan ke tiga lembaga lainnya kepada Prof. Dr. Nahla Al-Saeedi dan Markaz Tatwir.



Sumber :  Ihsan Muhammad
Dari Kairo Mesir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *