Inovasi Sarung Rubber Cone Tol Medan-Binjai, Upaya Penanganan Limbah dan Dukung UMKM Desa

Medan, Sumatera Utara – PT. Medan Binjai Toll (MBT) dengan PT. Hakaaston (HKA) menghadirkan inovasi sarung rubbercone untuk mengatasi permasalahan limbah rubbercone di jalan tol. Inovasi ini melibatkan kelompok ibu rumah tangga di Desa Paya Bakung, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Program inovasi sarung rubbercone dilakukan dengan menyalurkan bantuan mesin jahit, melakukan sosialisasi penanganan limbah rubbercone, dan memberikan pelatihan menjahit bagi kelompok ibu rumah tangga.

General Manager Teknik Operasi dan Maintenance PT. Medan Binjai Toll, Peri Joni menyampaikan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan sampah atau limbah rubbercone, namun juga mendukung UMKM dan perekonomian masyarakat di wilayah jalan tol ruas Medan-Binjai.

“Inovasi sarung rubbercone ini kami harapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Ada 11 orang yang kami libatkan dalam program yang telah diberikan pelatihan dan mesin jahit,” jelas Peri Joni melalui keterangannya, Senin (23/06).

Lebih lanjut, Project Manager HKA Ruas Medan-Binjai, Rizki Suciningtyas mengatakan program sarung rubbercone menjadi inovasi berkelanjutan yang mengusung konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan telah diimplementasikan di Tol Medan-Binjai.

“ Kami sudah mengimplementasikan penggunaan sarung rubbercone di 2 gerbang yakni Gerbang Tol Binjai dan Semayang. Kita sudah produksi sebanyak 150 unit dan penggunaan reflektornya juga sudah diuji oleh BPTD Sumatera Utara dengan status memenuhi standar kelaiakan,” jelasnya.

Melalui inovasi sarung rubbercone, Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Paya Bakung Binaan Tol Medan-Binjai mampu memproduksi 100 unit sarung rubbercone per harinya. Proses produksi pun dibagi kedalam 2 tahapan yakni pembuataan pola kain dan menjahit kain dengan skala produksi rumah tangga.

“Kami pastinya senang dan berterimakasih sudah diberikan pelatihan. Program ini kami harapkan lebih banyak operator JLO yang akan menggunakan karena membantu kami (ibu rumah tangga) untuk menambah penghasilan,” ucap Rosmiani Ulfa, salah satu warga binaan inovasi sarung rubbercone Tol Medan-Binjai.

Berdasarkan implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan Tol Medan-Binjai, produk sarung rubbercone mampu bertahan selama 3 bulan untuk penggunaan di luar ruangan. Biaya produksi sarung rubbercone juga dinilai 50 persen lebih murah jika dibandingkan dengan membeli produk sarung rubbercone berbahan plastik maupun lateks.

Pengelola Tol Medan-Binjai berharap inovasi sarung rubbercone dapat diproduksi massal sehingga membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan dapat diimplementasikan di ruas tol lainnya di Indonesia.(End)

Sekilas Tentang Ruas Tol Medan-Binjai
Ruas Tol Medan-Binjai memiliki peran strategis dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan 2 (dua) kota besar di Sumatera Utara dengan panjang 17,3 KM. PT. Medan Binjai Tol adalah Badan Usaha Milik Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pengusahaan di Jalan Tol Medan-Binjai dan HKA yang menjadi penyedia jasa layanan operasi Jalan Tol Medan-Binjai. Keberadaan Ruas tol Medan-Binjai turut memberikan dampak meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat dengan mempersingkat jarak dan waktu tempuh pendistribusian barang dan jasa baik dari sektor pertanian, perkebunan, hingga perdagangan.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *