PEKANBARU – Hari Jumat 13 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB, Aula Tribrata Lt 5 Polda Riau menjadi saksi sebuah acara penting yang dibawakan oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Acara ini bertujuan untuk membahas isu radikalisme dan terorisme yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara.
Pembukaan ceramah diawali dengan penekanan pentingnya kesadaran terhadap ancaman radikalisme dan terorisme. Poin-poin utama yang diungkapkan dalam ceramah adalah:
1. Bahaya Radikalisme : Kegiatan yang radikal mempunyai potensi menimbulkan permasalahan sosial, politik, dan bahkan menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa.
2. Peran Polri : Polri berkomitmen untuk memerangi radikalisme dan terorisme. Mereka berupaya melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam penanganan radikalisme.
3. Tugas Polri : Polri menjunjung tinggi kemanusiaan dan ikut serta dalam menjaga ketertiban sosial serta keberadaban, harkat, dan martabat bangsa.
4. Flashback Kejadian Teror : Dalam rangka memberikan gambaran nyata tentang ancaman terorisme, diingatkan kejadian-kejadian seperti Bom Gereja HKBP tahun 2000, Bom JW Marriot tahun 2003, dan penyerangan Mapolda Riau tahun 2018 oleh pelaku jaringan teroris JI asal Provinsi Riau.
5. Kesadaran Pentingnya : Peserta diingatkan untuk memahami bahaya radikalisme dan menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan ke depan. Pemahaman yang mendalam adalah kunci untuk membentengi diri dari pemahaman yang menyimpang.
Ceramah dilanjutkan oleh GUS MUHAMMAD ULIL ALBAB JALALUDDIN dengan poin-poin utama sebagai berikut:
1. Belajar Agama dengan Ilmuwan : Disarankan untuk belajar agama melalui ustad yang memiliki keilmuan yang kuat. Mengandalkan kemampuan diri saja tidaklah cukup.
2. Aliran Salafi Wahabi : Pengungkapan jaringan teroris oleh Densus 88 AT sering kali terkait dengan aliran Salafi Wahabi. Aliran ini mungkin bukan terorisme dalam arti langsung, tetapi bisa menjadi pintu masuk untuk menjadi teroris.
3. Narasi Radikalisme : Pelaku radikalisme dan terorisme sering kali menciptakan narasi yang dapat mempengaruhi pemikiran kita. Kita harus waspada dan berpikir kritis.
(red)