Bogor – Kebakaran yang melanda ratusan los ruko di Pasar Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih meninggalkan trauma mendalam bagi para pedagang. Trauma tersebut kian diperparah dengan minimnya bantuan finansial dan solusi yang mereka terima pasca kejadian.
Pernyataan Perusahaan Umum Daerah Pasar Tohaga dengan rencana pembangunan pasar Leuwiliang pasca kebakaran dinilai tidak memanusiakan pedagang pasca kebakaran, merujuk pada ketidakadilan atau kurangnya perhatian terhadap pedagang yang terkena dampak kebakaran di pasar Leuwiliang Kabupaten Bogor. Kondisi ini mencakup ketidakjelasan mengenai relokasi atau bantuan pasca kebakaran, kurangnya dukungan psikologis, dan tidakadanya kompensasi yang adil.
Pasalnya Pedagang yang kehilangan barang dagangan dan tempat jualan secara finansial kondisinya saat ini dalam keadaan terpuruk. Namun, banyak yang merasa tidak mendapatkan kompensasi yang adil dari Perumda Pasar Tohaga, sehingga mereka kesulitan untuk memulai bangkit kembali.
Hal itu diungkapkan oleh pelaku usaha pedagang yang terkena dampak kebakaran, dirinya diharuskan membayar biaya pendaftaran atau booking fee sebesar Rp. 2.500.000.00,-
“Pada tahun 2023 pasar leuwiliang mengalami kebakaran yang secara tiba-tiba, dan banyak toko pribadi maupun toko sewa yang terkena dampaknya. seperti barang yang tidak bisa di selamatkan ludes, dan hangus semua. Katanya tahun sekarang gatau tahun besok bakal ada pembangunan mulai dari awal lagi, bukan kah pasar leuwiliang itu yang punya nya pemda ? terus suami saya memiliki surat-surat punya toko pribadi, dan masalahnya sekarang harus membayar uang 2,5 juta dengan alasan untuk booking fee,” Terangnya
“Saya pribadi disini mungkin agak keberatan untuk membayar nya, bukan saya tidak mau membayar jangan kan untuk bayar booking, untuk sehari hari ada aja sekarang sudah alhamdulillah, pasar sangat sepi tetapi untuk pembangunan ulang pun masa harus bayar lagi pak,” Sedihnya kepada wartawan Selasa, 27/05
Namun minimnya bantuan finansial dan solusi dari Pemerintah kabupaten Bogor membuat para pedagang Pasar leuwiliang semakin terpuruk pasca peristiwa kebakaran setahun lalu.
Red