Gorontalo — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dulomo Utara memperkuat penerapan standar nasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengelolaan dapur yang higienis, terstandar, dan didukung sistem drainase serapan sebagai bagian dari pengendalian risiko keamanan pangan. Langkah ini menegaskan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan pemerintah.
Penerapan fasilitas dapur yang bersih, tertata, dan memenuhi prinsip sanitasi dilakukan pada seluruh tahapan produksi, mulai dari penerimaan bahan pangan, pengolahan, hingga penyajian. Sistem drainase serapan berfungsi mencegah genangan air dan potensi kontaminasi lingkungan, sekaligus menjaga kebersihan area dapur secara berkelanjutan.
Kepala SPPG Dulomo Utara, Al Fadil Gusti, menyatakan bahwa penerapan fasilitas higienis dan sistem drainase serapan merupakan bentuk tanggung jawab pelayanan kepada masyarakat.
“Kami memastikan seluruh operasional dapur berjalan sesuai SOP, termasuk pengelolaan sanitasi dan drainase, agar makanan yang disajikan aman dan layak konsumsi,” kata Al Fadil.
Penguatan pengelolaan dapur di tingkat satuan pelayanan ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam menjaga mutu dan keberlanjutan Program MBG.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa infrastruktur dapur merupakan komponen krusial dalam menjamin kualitas pelaksanaan MBG.
“Keamanan pangan dalam Program MBG tidak hanya ditentukan oleh menu dan bahan baku, tetapi juga oleh fasilitas dapur yang higienis dan sesuai standar. Infrastruktur sanitasi, termasuk sistem drainase, merupakan bagian dari kepatuhan terhadap SOP nasional,” ujar Hida di Gorontalo, Sabtu (20/12).
Hida menambahkan bahwa konsistensi penerapan standar di daerah menjadi kunci keberlanjutan program pemerintah.
“BGN mendorong setiap SPPG untuk konsisten menerapkan standar fasilitas dan sanitasi. Kepatuhan ini penting untuk menjaga kepercayaan publik serta melindungi kesehatan penerima manfaat,” jelas Hida.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional
(Red)
