Jakarta – Komunikasi publik yang cepat, akurat, dan terkoordinasi menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Dalam menangkal hoaks dan berita negatif tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di media sosial, Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil) sangat berperan dalam memperkuat strategi komunikasi publik Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Kareg dan Korwil harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan,” kata Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program MBG di Jakarta, Senin (27/10).
Dalam acara yang dihadiri ratusan perwakilan pelaksana daerah BGN dari seluruh Indonesia itu, Nanik mengatakan bahwa banyaknya berita miring dan disinformasi tentang MBG di media sosial muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah. “Setiap Kareg dan Korwil harus menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi akurat dan edukatif kepada publik,” ujarnya.
Untuk itu, BGN mendorong setiap daerah untuk membangun akun media sosial resmi dan akun pendukung yang difokuskan untuk menyebarkan informasi positif seputar program. Konten seperti aktivitas dapur, menu makanan, hingga kisah perubahan ekonomi petugas MBG maupun ekonomi masyarakat akibat program MBG, dinilai efektif untuk membangun kepercayaan publik serta menampilkan wajah BGN yang transparan, inspiratif, dan responsif.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, Nanik juga mengumumkan insentif pribadi sebesar Rp5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial. “Kita ingin setiap Kareg dan Korwil bukan hanya menjalankan tugas administratif, tapi juga mampu mengemas pesan gizi menjadi narasi yang menggerakkan dan membangun optimisme publik,” ujar mantan wartawan senior itu.
Dalam Rapat Koordinasi itu, BGN menegaskan bahwa strategi komunikasi publik adalah elemen kunci keberhasilan Program MBG. Dengan kolaborasi antara pelaksana daerah, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan informasi seputar gizi anak dapat tersampaikan secara cepat, akurat, dan berdampak positif bagi citra nasional program ini.(Red)
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional















