SPPG Banyuwangi-Magelang Gunakan _Sandwich Panel_ Tahan Gempa dan Api

Magelang — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banyuwangi-Magelang kini tampil sebagai percontohan inovatif dalam pembangunan fasilitas pengolahan pangan yang tangguh dan higienis. Mengusung teknologi konstruksi _Sandwich Panel,_ bangunan SPPG ini diklaim mampu bertahan hingga 50 tahun, serta memiliki sederet keunggulan seperti tahan gempa, tahan api, anti-jamur, dan tidak panas.

Teknologi _Sandwich Panel_ merupakan sistem konstruksi berlapis yang menggabungkan dua lapisan logam dan satu lapisan isolasi di tengahnya. Secara sederhana, panel ini ringan namun sangat kuat. Mampu menahan suhu ekstrem hingga 1.200 derajat Celcius, sekaligus menjaga suhu ruangan agar tetap stabil.

Material ini juga anti-lembap, tahan air, dan mudah dibersihkan, menjadikannya ideal untuk fasilitas yang menuntut standar kebersihan tinggi. Permukaannya yang halus mencegah penumpukan debu, jamur, atau bakteri, sehingga mendukung penerapan prinsip _Good Manufacturing Practices (GMP)_ yakni praktik produksi pangan yang baik agar produk tetap aman dan higienis.

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati, menjelaskan bahwa inovasi konstruksi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan pangan nasional.

“Kami tidak hanya membangun dapur produksi pangan, tapi juga fondasi keberlanjutan. Dengan teknologi _Sandwich Panel,_ SPPG menjadi contoh fasilitas yang tangguh, efisien, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Hadi Pranoto selaku Ketua Yayasan Bina Bangsa di Magelang, Sabtu (25/10).

Dari sisi higienitas, penggunaan _Sandwich Panel_ memiliki standar serupa dengan material di ruang steril rumah sakit. Permukaannya tidak menyerap kotoran dan mudah disterilkan, sesuai standar _Hazard Analysis and Critical Control Points_ (HACCP) yaitu sistem keamanan pangan internasional yang memastikan setiap tahap pengolahan berlangsung aman dan bebas kontaminasi.

Selain higienis, panel ini juga menambah kenyamanan kerja. Daya isolasi panas dan suaranya tinggi, menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan tenang. Kondisi ini mendukung kesehatan pekerja, mengurangi kelelahan akibat panas, serta meningkatkan efisiensi kerja di dalam fasilitas.

Meski biaya pembangunannya lebih tinggi dibandingkan tembok konvensional, penggunaan _Sandwich Panel_ dinilai sebagai investasi jangka panjang. Struktur ini tidak memerlukan pengecatan ulang, anti-karat, tahan rayap, dan minim perawatan, sehingga efisien dari sisi biaya maupun daya tahan.

“Kami berharap model seperti ini dapat direplikasi di daerah lain. Fasilitas pangan yang kuat, higienis, dan sesuai standar kesehatan akan menjadi tulang punggung ketahanan gizi nasional,” tutup Hida.(Red)

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *