Kota Bogor – Di usia ke-75 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pujian tak hanya ditujukan pada para dokter yang gagah berjaga di garis terdepan. Sebuah suara lantang justru mengingatkan akan pahlawan di balik layar, yakni para istri.
Dalam momentum HUT IDI ke-75 dengan tema “75 Tahun IDI Berkarya, Membangun Kesehatan Bangsa,” Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kota Bogor, Shanti Hadian, menyampaikan pentingnya peran para istri dalam mendukung tugas suami pada bidang kesehatan dan kemanusiaan di Kota Bogor, Jum’at 24 Oktober 2025.
“Dihadapan para suami tercinta, izinkan saya menyampaikan rasa cinta, hormat, dan terima kasih yang tak terhingga,” ujar Shanti, dengan nada yang penuh penghayatan. Ia kemudian melukiskan potret nyata kehidupan rumah tangga seorang dokter yang sering kali tak terlihat oleh publik.
“Kami, para istri, adalah saksi paling nyata,” tegasnya. Saksi atas “malam-malam tanpa tidur saat telepon berdering darurat,” atas “wajah lelah setelah jam kerja yang panjang,” dan atas “semangat yang tak pernah padam untuk terus belajar di tengah kesibukan.”
Lebih dari sekadar saksi, Shanti menegaskan posisi strategis mereka sebagai ‘Sistem Penyangga Emosional’. Tugas mereka, menurutnya, bukan hanya urusan domestik, tetapi sebuah misi untuk “menjaga agar hati para dokter tetap tenang, agar mereka dapat bekerja dengan fokus dan hati nurani yang jernih.”
Dalam pernyataan yang tajam dan penuh kesadaran, Shanti menggarisbawahi bahwa perjalanan 75 tahun IDI dibangun di atas fondasi yang tidak hanya terdiri dari ilmu pengetahuan, tetapi juga dari ketulusan dan pengorbanan yang didukung penuh oleh keluarga.
Melihat ke depan, IIDI Kota Bogor berkomitmen untuk memperkuat peran ini dalam tiga bentuk aksi nyata:
1. Dukungan Penuh pada setiap program IDI.
2. Peningkatan Solidaritas antar anggota untuk saling menguatkan.
3. Peran Aktif dalam kegiatan sosial dan kesehatan preventif di masyarakat.
“Kita adalah kekuatan tak terlihat yang membuat roda pengabdian para dokter terus berputar,” tutupnya.
Sejarah panjang pengabdian dokter Indonesia tidak berdiri sendiri. Ia disangga oleh cinta, kesabaran, dan ketegaran para istri yang dengan bangga menjadi pondasi kokoh di balik setiap kesuksesan dan pengabdian sang dokter.
Dalam hari dokter nasional, para istri dokter berkunjung ke RSUD Kota Bogor untuk memberikan bunga dan bingkisan kepada para dokter sebagai simbol kasih sayang atas tugas kemanusiaan yang mereka jalani.
(Red)














